Bojonegoro - Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Penyampaian Nota Pengantar Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018, Rabu (12 Juni 2019).
 
Substansi Nota Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Bojonegoro Tahun anggaran 2018 ini, pada dasarnya merupakan gambaran dari realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018.
 
A. SISI PENDAPATAN
Selama Tahun 2018, tingkat capaian kinerja realisasi pendapatan daerah cukup signifikan dari target yang telah ditetapkan, yaitu sebagaimana realisasi pendapatan dalam perhitungan APBD Tahun 2018, dari target yang ditetapkan sebesar 3 Trilyun 350 Milyar Rupiah lebih , dapat direalisasikan sebesar 4 Trilyun 823 Milyar Rupiah lebih atau mencapai 143,96 %.
 
Adapun ditinjau dari dari progress pendapatan daerah, maka realisasi pendapatan Tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 1 Trilyun 799 Milyar Rupiah lebih atau sebesar  59,51% dari pendapatan Tahun 2017.Kenaikan secara signifikan ini dipicu oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sehingga berimbas pada kenaikan pendapatan Dana Bagi Hasil Minyak Bumi yang diterima Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya, guna memberikan penjelasan secara lebih komprehensif terkait capaian sisi pendapatan, berikut kami sampaikan capaian atau realisasi tiap bagiannya sebagai berikut :
 
A.1  Pendapatan Asli Daerah
Secara umum Pendapatan Asli Daerah Tahun 2018 terealisasi sebesar 113,51 % dari target sebesar 374 Milyar 561 Juta Rupiah lebih, terealisasi sebesar 425 Milyar 167 Juta Rupiah lebih. Apabila dihadapkan pada ratio capaian PAD Tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 23 Milyar lebih atau 5,14 % hal ini disebabkan pendapatan Bantuan Operasional Sekolah yang pada tahun sebelumnya di klasifikasikan pada akun Pendapatan Asli Daerah untuk tahun ini disajikan pada akun Pendapatan Hibah.
Adapun perincian sisi PAD terdiri dari :
 
1. Pajak Daerah : Dari target 88 Milyar 492 Juta Rupiah lebih terealisasi sebesar 94 Milyar 593 Juta Rupiah lebih atau 106,89 %
2. Retribusi Daerah : dari target sebesar 20 Milyar 472 Juta Rupiah lebih terealisasi sebesar 19 Milyar 844 Juta Rupiah lebih atau 96,93%
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan: Dari target sebesar 20 Milyar 222 Juta Rupiah lebih terealisasi 18 Milyar 121 Juta Rupiah lebih atau 89,61 %
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah :  Dari target sebesar 245 Milyar 373 Juta Rupiah lebih terealisai 292 Milyar 608 Juta Rupiah lebih atau 119,25 %. 
 
A.2 Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer ditujukan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara pusat dan daerah, mengurangi kesenjangan pendanaan urusan pemerintahan antar daerah, mengurangi kesenjangan layanan publik antar daerah , serta untuk mendanai pelaksanaan otonomi khusus dan keistimewaan daerah. 
 
Dari sisi capaian kinerja realisasi Tahun 2018 sebesar 138,37% yaitu dari target sebesar 2 Trilyun 884 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 3 Trilyun 991 Milyar Rupiah lebih, dengan rincian sebagai berikut :
 
1.Transfer Pemerintah Pusat
Transfer Pemerintah Pusat merupakan perwujudan dari desentralisasi fiskal serta merupakan penyeimbang besarnya beban urusan Pemerintah daerah. Dari sisi capaian kinerja Realisasi Tahun 2018 sebesar 174,63% dari target sebesar 2,184 Trilyun Rupiah lebih terealisasi sebesar 3,814 Trilyun Rupiah lebih , dengan rincian sebagai berikut :
 
a. Bagi Hasil Pajak : dari target sebesar 163 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 251 Milyar Rupiah lebih atau sebesar 153,60%.
b. Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam : dari target sebesar 943 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 2 Trilyun 281 Milyar Rupiah lebih atau sebesar 241,83 %.
c. Dana Alokasi Umum (DAU) dari target sebesar 932 Milyar 445 Juta Rupiah lebih terealisasi sebesar 932 Milyar 357 Juta atau sebesar 99,99 %.
d. Dana Alokasi Khusus (DAK)  dari target sebesar 144 Milyar  Rupiah lebih terealisasi sebesar 349 Milyar rupiah lebih atau sebesar 241,27 %
 
2. Transfer Pemerintah Pusat lainnya
Dari sisi capaian kinerja realisasi Tahun 2018 sebesar 3,08% dari target sebesar 560 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 17 Milyar Rupiah lebih , dengan rincian sebagai berikut :
 
a. Dana Otonomi Khusus :  dari target sebesar 543 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 0 Rupiah. Hal ini diakibatkan adanya koreksi yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro  Tahun 2018 dalam hal penyajian pendapatan Dana Desa, DAK Non Fisik berupa Tunjangan Profesi Guru PNSD, Tambahan Penghasilan Guru dan Tunjangan Khusus Guru yang sebelumnya disajikan pada Pendapatan Dana Otonomi Khusus harus dialihkan ke rekening Pendapatan Hibah dan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat.
b. Dana Penyesuaian: dari target sebesar 17 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 17 Milyar Rupiah lebih atau sebesar 100%
 
3.Transfer Pemerintah Daerah lainnya
Transfer Pemerintah daerah lainnya merupakan pendapatan yang bersumber dari Pemerintah Daerah Provinsi yang berasal dari Bagi Hasil Pajak. Dari sisi capaian kinerja realisasi Tahun 2018 sebesar 115,38 % dari target sebesar 127 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 147 Milyar Rupiah lebih .
 
4. Bantuan Keuangan
Dari target sebesar 12 Milyar Rupiah lebih terealisasi 100%
 
A.3  Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
1. Pendapatan Hibah
Dari target sebesar 91 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 90 Milyar Rupiah lebih atau sebesar 99,09%
 
2. Pendapatan Lainnya
Dari target sebesar 0 Rupiah terealisasi sebesar 316 Milyar Rupiah lebih . Realisasi ini merupakan pendapatan Dana Desa yang sebelumnya disajikan pada akun Pendapatan Dana Otonomi Khusus.
 
B. SISI BELANJA
Rapat Dewan yang Terhormat, dan hadirin yang berbahagia,
Pelaksanaan APBD Tahun 2018, khususnya anggaran belanja, secara akumulatif terealisasi sebesar 82,71 % yaitu dari total plafon anggaran 2,928 Trilyun Rupiah lebih terealisasi 2,422 Trilyun Rupiah lebih.
Berikut kami sampaikan target dan realisasi anggaran belanja sesuai struktur yang terdapat dalam APBD Tahun 2018:
 
1. Belanja Pegawai dari plafon sebesar 1,183 Trilyun Rupiah lebih terealisasi sebesar 1,017 Trilyun Rupiah lebih atau sebesar 86,01%
2. Belanja Barang dari plafon sebesar 811 Milyar Rupiah lebih  terealisasi sebesar 671 Milyar Rupiah lebih atau sebesar 82,77%
3. Belanja Subsidi dari plafon sebesar 223 Juta Rupiah terealisasi sebesar 75 Juta Rupiah atau sebesar 33,9%
4. Belanja Hibah dari plafon 154 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 127 Milyar Rupiah lebih atau sebesar 82,94%
5. Belanja Bantuan Sosial dari plafon 5,794 Milyar Rupiah terealisasi sebesar 3,997 Milyar Rupiah Lebih atau sebesar 68,99%
6. Belanja Bantuan Keuangan dari plafon 686 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 650 Milyar Rupiah lebih atau sebesar 94,72%
7. Belanja Modal  dari plafon 770 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 601 Milyar Rupiah lebih atau 78 %
8. Belanja Tak Terduga dari plafon 3,2 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 54 Juta Rupiah lebih atau 1,7 %
9. Transfer Bagi Hasil Pajak dan Retribusi dari plafon 12,844 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 12,379 Milyar Rupiah lebih atau 96,38%
 
C. SISI PEMBIAYAAN
Dari perhitungan APBD 2018 dapat disampaikan perkembangan anggaran pembiayaan sebagai berikut :
1. Sisi Penerimaan Pembiayaan Daerah
Dari target yang ditetapkan sebesar 277 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 279 Milyar rupiah lebih atau sebesar 100,46%, yang terdiri atas:
a. Sisa Lebih perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya: dari anggaran sebesar 277 Milyar Rupiah lebih terealisasi sebesar 100%
b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman dari anggaran sebesar 0 Rupiah terealisasi sebesar 1,257 Milyar Rupiah lebih.
 
2. Sisi Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Pada Tahun 2018 tidak ada anggaran maupun realisasi atas pengeluaran pembiayaan.
 
3. Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berkenaan (SILPA) sebesar 2 Trilyun 17 Milyar 402 Juta 123 Ribu 680 Rupiah 15 Sen
Silpa tersebut merupakan akumulasi  dari 
1. SILPA BLUD senilai 41,658 Milyar Rupiah lebih,
2. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) senilai 13,414 Milyar Rupiah lebih,
3. Bantuan Operasional Sekolah senilai 1,664 Milyar Rupiah lebih,
4. Sisa dana DAK Fisik, Non Fisik dan Dana Insentif Daerah sampai dengan  Tahun 2018 senilai 29,891 Milyar lebih,
5. Pelampauan Pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Transfer 1 Triliun 106 Milyar lebih.
6. Sedangkan sisa senilai 824 Milyar lebih merupakan SILPA Tahun 2017 ditambah dengan efisiensi belanja selama Tahun 2018.
 
Disampaikan bahwa SILPA yang besar tersebut sejatinya bukan disebabkan oleh ketidakmampuan Pemkab dalam mengelola keuangan daerah, akan tetapi merupakan berkah bagi bumi Bojonegoro selaku daerah penghasil minyak bumi. Seperti diketahui, pendapatan Bojonegoro melonjak secara signifikan karena kenaikan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar. Sudah seharusnya hasil bumi memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Bojonegoro. 
 
SILPA tersebut juga merupakan tantangan karena keberadaannya harus mampu memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro. Oleh karena itu seyogyanya SILPA tersebut harus dialokasikan sebaik-baiknya bagi pembangunan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Bojonegoro.

By Admin
Dibuat tanggal 22-07-2019
243 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
0 %
Puas
0 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
0 %