Sebanyak 30 warga Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro mengikuti pelatihan menjahit dan konveksi yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) selama tiga hari.

Untuk memantau kelancaran kegiatan ini, Ketua DPRD, Mitro'atin, S.Pd melakukan kunjungan ke tempat kegiatan yang diselenggaran di Balai Desa Tanjung Kecamatan Tambakrejo.

Selain dilakukan pelatihan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro juga memberikan bantuan 24 unit mesin jahit. Yakni delapan mesin jahit, delapan mesin obras dan delapan mesin jahit jenis pola.

"Menjelang Pemilu Legislatif lalu, saya mengusulkan 18 mesin jahit, tapi alhamdulillah Disperindag menyetujui hingga 24 mesin jahit," ujar Ketua DPRD, Mitro'atin.

Bantuan mesin tersebut akan diberikan kepada peserta pelatihan yang telah terbentuk dalam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang akan mendapat satu paket mesin yang terdiri dari tiga jenis mesin jahit.

Program peningkatan kemampuan teknologi berupa kegiatan pelatihan menjahit dan konveksi ini dianggarkan senilai Rp129 juta. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk bantuan peralatan senilai Rp90 juta dan sisanya Rp39 juta untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan.

Selanjutnya, Ketua DPRD, Mitro'atin berpesan agar warga yang telah terpilih untuk mengikuti pelatihan ini agar bertanggungjawab memanfaatkan hasil pelatihan ini dengan sebaik mungkin.

"Karena ini menggunakan anggaran rakyat, maka harus bisa manfaatkan sebaik mungkin. Jangan sampai setelah selesai pelatihan tidak ada tindaklanjutnya," imbuh politisi asal partai Golkar ini.

Dengan adanya bantuan dan pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab, diakui Ketua DPRD, Mitro'atin bahwa tingkat ekonomi di wilayah Tambakrejo masih terhitiung rendah.

Selain itu, kedepan pihaknya bertekad akan memajukan produk asli Bojonegoro tak terkecuali wilayah Tambakrejo. Terlebih saat ini masyarakat Tambakrejo sudah ada yang menghasilkan produk batik. Tidak menutup kemungkinan juga kedepan akan diadakan kompetisi untuk mencari produk makanan yang bisa menjadi ikon Bojonegoro. (yk)